Tuesday, September 11, 2012

300991


. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Nostalgia malam kembali merebak
Indahnya gemerlap dunia membutakan hati
Dentingan waktu tak lagi mengusik
Angan-angan beradu dalam jiwa
Usia tak urung tuk mengecilkan hatimu
Lintasan masa depan tak terbesit dalam hati
Kecaman maut yang menghantui
Hanya sepintas sebuah kata-kata
Adakah kau pahami...

Elegi kehidupan sangat melenakan
Ventilasi dunia membebaskan perilaku
Roman picisan berwarna manisan dunia
Yang tak luput tuk mengiringi
Adalah jembatan yang kau lalui
Namun tanpa kau sadari
Itu semua hanya kebahagiaan berlapis semu
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .




No comments:

Post a Comment