Sebuah nama sebuah cerita,
Pagi ini ditemani tumpukkan kertas yg mulai memanggil u/ diinput. Tak seperti biasa nya yg seharusnya ditemani secangkir cokelat panas atau sekedar cappucino tuk mengawali pekerjaanqu. Dan dirinya tiba" hadir begitu saja dibenak ini, bukan hanya tiba", karena disetiap hembus nafas dan pembuluh nadi tak luput dari nama nya. Hingga rasa khawatir dan takut kehilangan pun sering terlintas. Jika bukan karena cintaqu padaNya, mungkin hati dan mata ini sudah buta. Anugerah yg DIA titipkan begitu besar.
Sedikit tersadar, bukankah ada kalanya Qta dipertemukan dan dipisahkan. Atau didekatkan lalu diberi jarak. Bukankah DIA pemilik skenario terbaik ? Seharusnya rasa takut itu tidaklah ada. Terlalu munafik jika aq tidak takut kehilangannya. Tapi aq juga teramat yakin DIA lebih tau apa yg terbesit di hati Qta. Slalu qu lantunkan do'a pada sang pembolak-balik hati di sela waktu yg aq miliki,
' Jika dengan qu lah bisa menyempurnakan hidupnya.. Maka izinkan kami untuk tidak menyerah dalam keadaan apapun, saling menguatkan demi satu tujuan nyata bukan semu semata. Tapi jika diriqu bukanlah kesempurnaan baginya.. gantikan aq dengan yg jauh lebih baik untuk melengkapi separuh dari agamanya, menjadi pelita di setiap langkah hidupnya.. dan berikan kekuatan padaqu bahwa akan slalu ada jawaban dan pengganti terbaik di setiap Kehilangan '
Dan aq mulai belajar. .
Tidak ada yang sia-sia, karena Allah yg mempertemukan :')
No comments:
Post a Comment